Apa itu Tomcat ?
Menurut Wikipedia Tomcat adalah Semut Semai atau Serangga Tomcat (nama ilmiah: Paederus littoralis), disebut pula Kumbang Rove (Rove Beetle) atau dengan nama daerah Semut Kayap atau Charlie di Indonesia, adalah kelompok utama dari hewan beruas (Arthropoda) yang termasuk dalam keluarga besar Kumbang (Staphylinidae), terutama dibedakan oleh panjang pendeknya penutup pelindung sayap ("sayap berlapis") yang meninggalkan lebih dari setengah dari perut mereka terbuka. Dengan lebih dari 46.000 spesies dalam ribuan generasi, kelompok ini adalah keluarga kedua terbesar kumbang setelah Curculionidae (kumbang yang sebenarnya). Serangga ini termasuk kelompok serangga kuno, dengan fosil serangga tomcat diketahui dari Jaman Triassic atau pemusnahan mahluk hidup di Bumi sekitar 200 juta tahun lalu.
Anatomi Tomcat
Seperti bisa diduga untuk suatu keluarga kumbang yang besar, terdapat variasi besar di antara spesies ini. Ukuran berkisar antara 1 hingga 35 mm (1,5 inci), dengan sebagian besar di kisaran 2-8 mm, dan bentuk umumnya memanjang, dengan beberapa serangga tomcat yang berbentuk bulat seperti telur. Badannya berwarna kuning gelap di bagian atas, bawah abdomen (perut) dan kepala berwarna gelap. Pada antena kumbang biasanya 11 tersegmentasi dan filiform, dengan clubbing moderat dalam beberapa generasi kumbang. Biasanya, kumbang ini terlihat merangkak di kawasan sekeliling dengan menyembunyikan sayapnya dan dalam pandangan sekilas ia lebih menyerupai semut. Apabila merasa terganggu atau terancam, maka kumbang ini akan menaikkan bagian abdomen agar ia terlihat seperti kalajengking untuk menakut-nakuti musuhnya.
Bagaimana Tomcat beraksi ??
Tomcat tidak mengigit ataupun menyengat. Tomcat akan mengeluarkan cairan secara otomatis bila bersentuhan atau bersentuhan dengan kulit manusia secara langsung. Gawatnya, Tomcat juga akan mengeluarkan cairan racunnya ini pada benda-benda seperti baju, handuk, ataupun benda-benda lainnya.
Pada jenis serangga tertentu, terdapat cairan yang diduga 12 kali lebih kuat dari bisa ular kobra. Cairan hemolimf atau toksin ini disebut sebagai 'aederin' (C24H43O9N)[8]. Jika sudah terkena dermatitis, segera bersihkan seprei, sapu tangan, handuk, pakaian maupun benda-benda yang disinyalir terkena racun tomcat.
Bersentuhan dengan kumbang ini saat berbaring atau tidur, menghancurkannya pada badan atau mengosok dengan jari yang kotor akan menyebabkan konjungtivitas dan penyakit kulit yang parah yang dikenali sebagai 'dermatitis linearis', 'aederus (kumbang rove/ staphylinidae) dermatitis'.
Kalau Anda melihat Tomcat hinggap di tangan, jangan dipencet atau dibunuh seperti mematikan nyamuk ataupun serangga kecil lainnya. Sebaiknya Tomcat ditiup hingga pergi, atau diambil dengan hati-hati menggunakan alat atau tangan yang ditutupi plastik dan dibuang ke tempat yang aman. Setelah itu cuci tangan dengan sabun dan ulangi lagi. Kalau bisa semprot serangga itu dengan racun serangga dan disingkirkan tanpa harus menyentuhnya secara langsung.
Sejatinya, serangga ini merupakan sahabat petani karena merupakan predator alami bagi wereng, salah satu hama yang menjadi musuh utama para petani. Tomcat merupakan kelompok serangga pertanian, tetapi dalam 3 sampai 4 tahun terakhir dilaporkan adanya gangguan kesehatan pada manusia yang disebabkan oleh serangga tersebut.
Bagaimana Pencegahaan Tomcat ?
Untuk pencegahannya, karena Tomcat sangat tertarik dengan cahaya, ada baiknya hindari terlalu dekat dengan cahaya lampu atau minimalkan penggunaan cahaya dekat pintu dan jendela.
Sebaiknya jendela diberi kasa nyamuk agar Tomcat tidak bisa masuk atau semprot aerosol atau pestisida organik dari campuran laos, daun mimba, dan sereh untuk mematikan kumbang yang masuk.
Hati-hati jika memiliki anak kecil yang suka bermain di dekat tanaman dan singkirkan dari rumah apabila tanaman tersebut dalam kondisi tidak terawat karena dapat berpotensi menjadi sarang Tomcat.
Bila ada kumbang kanai yang hinggap di kulit, jangan mematikannya di tubuh, namun tiup hingga pergi.
Serangan tomcat ke beberapa daerah permukiman diduga akibat penyempitan lahan pertanian yang berubah menjadi lahan permukiman.
Jika kulit terkena racun Serangga Tomcat segeralah mencuci bagian kulit yang terkena dengan menggunakan sabun, jangan diberi odol, minyak kayu putih, balsem, minyak tawon maupun bedak tabur karena hanya akan memperparah keadaan.
Kulit yang terkena toksin Tomcat akan merah meradang mirip herpes tetapi tidak sama. Pengobatannya menggunakan salep dan antibiotik. Biasanya hydrocortisone 1% atau salep betametasone dan antibiotik neomycin sulfat 3 x sehari atau salep Acyclovir 5%. Peradangan juga dapat diredakan dengan mengkompres bagian kulit yang terkena racun dengan air dingin.
Pada umumnya, luka di kulit akan mengalami penyembuhan pada beberapa hari hingga beberapa minggu, tergantung penanganannya.
Berikut beberapa panduan perawatan luka di kulit akibat toksin Tomcat:
- Sering cuci bersih dengan air dan sabun
- Kompres dengan air yang diberi sedikit garam (1 sendok teh untuk 1 liter air)
- Bila ingin menggunakan krim, sebaiknya gunakan krim yang menggunakan difenhidramin saja
- Konsultasikan dengan dokter apabila gejala menjadi berat, seperti gatal yang mengganggu aktivitas & istirahat, nyeri maupun tanda-tanda syok.
Sebenarnya Tomcat itu Berguna Lohh....
Di alam, semut semai mempunyai peranan sebagai predator yaitu serangga yang memangsa jenis serangga atau arthropoda lain. Semut semai merupakan predator yang penting pada pertanaman kedelai, khususnya sebagai predator hama ulat Helicoverpa armigera.
Demikian pembahasan mengenai Tomcat, hasil dari beberapa sumber internet, semoga pembahasan mengenai Tomcat ini bermafaat dan kita semua dilindungi dari mahluk yang namanya Tomcat dan hal lainnya yang berdampak buruk.
Jika tulisan ini bermanfaat mohon di share ya......
Thanks before....
Baca juga :
Cara Hilangkan Karat Menggunakan Kentang
Cara Mengatasi Ngantuk Ala RR
Cara Bebas Hutang Ala RR
Sukses dalam Presentasi Ala RR
Untung Apa Ngga Sich Mengikuti Arisan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar