Ngga... ngga pada salah baca...
Kenapa saya tulis tentang hal ini, pengalaman bertahun-tahun dan mendapatkan bermacam-macam karakter atasan membuat saya merasa catatan ini penting untuk diketahui dan untuk memotivasi para sahabat yang masih berniat menjadi karyawan profesional.
Anda harus paham betul type atasan seperti apa yang harus dimanage ? kalau atasan sudah benar dan normal yah harus diikuti, apalagi atasan yang super baik.....
Jadi atasan seperti apa yang harus dimanage ? kok kesannya belagu sih ?? hehehe bukannya niat nyeleneh, sebagai staff atau manager anda dibayar untuk bersinergi dengan atasan dan bawahan, kalau hanya bisa bersinergi dengan atasan mendingan jadi penjilat aja sana, ngga perlu kerja bener toh yang penting atasan senang... dan bisa naik pangkat dan penghasilan mengikuti pastinya. Betul apa betul...??
Dari track record yang sudah Saya lalui, Saya masih tetap menjaga hubungan baik dengan para mantan atasan Saya, karena bagi Saya menjaga hubungan baik dengan semua kalangan adalah hal yang paling penting didunia kerja dan akan sangat bermanfaat diwaktu yang akan datang, percaya Saya, karena Saya mengalami sendiri dampak dari menjaga hubungan baik.
Sebenarnya bahasa memanage agak kasar, terlalu kasar malah sebenarnya bahasa halusnya adalah memberi pengertian sehingga atasan dapat membantu tugas bawahannya. Tugas paling berat sebagai karyawan adalah "Me-manage Atasan" kenapa bisa begitu ?? karena :
- Atasan ada untuk membimbing anak buahnya.
- Atasan ada untuk mengawasi anak buahnya.
- Atasan ada untuk memastikan anak buahnya bekerja sesuai dengan prosedur perusahaan.
- Atasan bertugas untuk me-review hasil kerja anak buah dan memberikan penilaian untuk memastikan Anda layak atau tidak untuk mendapatkan kenaikan gaji yang sesuai.
- Kebanyakan atasan tidak suka dikritik (kecuali Saya xixixi)
Coba perhatikan kalau atasan Anda memiliki kriteria 1-4, Saya ucapkan selamat berarti Anda sudah tidak perlu memanage atasan Anda.
Tetapi jika tidak, berikut step praktisnya :
- Anda harus bekerja benar dahulu, baru Anda bisa memberi pengertian kepada atasan Anda, sesuaikan hasil kerja Anda sesuai dengan keinginan atasan.
- Berusaha mengerti karakter atasan Anda seperti apa ? dan usahakan Anda beradaptasi dahulu dengan moodnya beliau.
- Kerjakan semua yang diperintahkan semaksimal mungkin, periksa kembali hasil kerja Anda sebelum diberikan kepada atasan Anda untuk meminimalisir kesalahan yang tidak perlu terjadi, ingat kesalahan yang Anda buat akan membuat kejengkelan bagi sebagian type atasan.
- Kerja benar sudah, beradaptasi juga sudah Anda lakukan, cek pekerjaan juga sudah selanjutnya adalah me-review atasan Anda ini bagian tersulitnya tidak semua karyawan atau staff berani mengoreksi atasan. Contohnya Anda sangat overload terhadap pekerjaan tetapi atasan tidak mau mengerti akan load kerja Anda, dan Anda tidak mau kan Anda lembur terus menerus sudah saatnya Anda me-review pekerjaan dan atasan Anda. Buatlah janjian meeting dengan atasan dan katakan Anda meminta waktu 5 - 10 menit untuk berdiskusi, sampaikan kepada atasan Anda dengan hati-hati kalau selama ini Anda bekerja kekurangan waktu susunlah kalimat sebaik mungkin buat atasan Anda untuk mengerti kondisi Anda, sampaikan permasalahan dan juga solusi menurut Anda dan tunggu atasan Anda action setelah apa yang sudah Anda sampaikan. Biasanya atasan akan mengatakan tunggu akan didiskusikan dengan manajemen.
- Jangan memberikan waktu terlalu lama setelah meeting dengan atasan Anda, berikan waktu sekitar seminggu dan ingatkan mengenai saran Anda dan solusinya apakah manajemen mempertimbangkan saran Anda, jika Anda sudah bekerja proporsional dan minim kesalahan biasanya perusahaan akan mempertimbangkan saran Anda karena ada rasa kekhawatiran akan kehilangan karyawan potensial.
Be smart worker friends...
Demikian share pengalaman Saya, ini murni no copas dari pengalaman pribadi Saya sendiri, semoga bermanfaat.
Demikian share pengalaman Saya, ini murni no copas dari pengalaman pribadi Saya sendiri, semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar